Bogor, pelitabaru.com
Sebuah peternakan ikan lele berskala besar diprotes warga di Desa Gunung Mulya, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor lantaran menimbulkan aroma bau tidak sedap karena memproduksi sendiri pakan ikan dari olahan ikan asin.
Menurut warga sekitar, Ansory menyampaikan bau menyengat itu sangat mengganggu aktifitas dan mencemari udara. Aroma tidak sedap bersumber dari limbah ikan asin kadarluarsa yang diolah untuk pakan ternak ikan
“Hampir satu pekan tercemar, membuat terganggu proses pembelajaran anak-anak akibat bau yang sangat menyengat,” ungkap Ansory kepada wartawan pada, Selasa 10 Desember 2024.
Dia menyampaikan bahwa bau itu tidak hanya mengganggu aktifitas belajar mengajar saja namun, aktivitas pertenakan ikan berlangsung dari pukul 07.00 pagi hingga 19.00 WIB tersebut mengakibatkan proses ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya jadi terganggu lantaran bau yang ditembulkan.
“Notabemnya lingkungan kita alam dan proses pendidikan serta dua pondok pensantren merasa terganggu,” katanya.
Ia berharap agar pertenakan yang ada di wilayah Tenjolaya agar memiliki teknologi yang terbaruhkan serta ramah lingkungan.
“Kedepan agar para pertenak ini menggunakan teknologi ramah lingkungan, sehingga kedepan proses pembelajaran tidak merasa terganggu kembali,” katanya.
Mengetahui hal tersebut, Kasie Trantib Pol PP Kecamatan Tenjolaya, Dani Ramdhani langsung memimpin ispeksi ke lokasi peternakan yang tak jauh dari kantor Kecamatan Tenjolaya.
“Setelah menerima laporan dari warga, saya langsung ke lokasi dan mendapati limbah ikan asin kadarluarsa sedang diolah menjadi pelet (pakan) ikan dan kami meminta kepada pengelola agar segera menghentikan kegiatan tersebut,” katanya.
Sementara itu, pengelola pertenakan ikan, William mengatakan memang peternakan ikan nya tidak menggunakan limbah kimia namun menggunakan ikan asin dan bahan lainnya.
“Jadi kita tidak menggunakan limbah kaya sosis, tiren, kita engga menggunakan itu dan sudah ditinjau oleh pihak kecamatan, dinas lingkungan hidup dan warga setempat pun sudah paham,” katanya.
Menurutnya, keluhan yang dilayangkan oleh warga sekitar lantaran adanya asap yang ditimbulkan dari pemkaran bahan baku pakan ikan.
“Yang dikeluhkan itu asap pembakaran dari oven pembakaran ikan, jadi sudah kita berhentikan dan tidak oven lagi,” katanya.
Kemudian itu, dalam menanggapi komplenan warga sekitar, pihaknya tidak akan melalukan pembakaran serta menstop produksi pakan ikan dari bahan baku ikan asin.
“Jadi kedepan kita pake jalan alternatif menggunakan tepung ikan dan tidak ada lagi pembakaran pakan,” katanya. (Fex)
Tags: Tenjolaya, Ternak Ikan
-
Audiensi dengan KONI, ESI Kabupaten Bogor Maksimalkan Bibit Potensi Lokal
-
Megawati : AKBP Rossa Purbo Bekti, Sini Datang ke Saya Jangan Pengecut!
-
PT KAI Tambah Frekuensi KA Lokal Pangrango Bogor – Sukabumi 8 Perjalanan Sehari
-
Fetty Anggraenidini Sosper Optimalisasi Tenaga Kerja di Bogor, Warga: Kami Senang Bisa Ketemu Dewan