Tepis Isu IPDN – non IPDN, Irwan, Ajat dan Asnan Semakin Menguat ke Posisi Sekda

Cibinong, Pelitabaru.com
Bila tak ada aral melintang, pada akhir April ini siapa figur Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor pengganti Burhanudin sudah diketahui publik.

Ini dikarenakan, pada 17 April dan 22 April 2024 ini, sebanyak 14 pejabat Pemkab Bogor yang lolos tahap awal seleksi calon Sekda akan mengikuti tahapan uji kompetensi dan penulisan makalah.

Dikutip dari laman resmi BKPSDM Kabupaten Bogor pada Selasa 16 April 2024, sebanyak 14 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan rekam jejak sehingga berhak untuk mengikuti proses selanjutnya, yaitu kegiatan Asesmen Kompetensi pada 17 April dan Penulisan Makalah pada tanggal 22 April 2024.

Untuk diketahui, jabatan Sekda merupakan posisi yang sangat strategis di Pemerintahan Daerah (Pemda) Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota.

Dimana, Sekda adalah koordinator seluruh pimpinan satuan kerja di lingkup Pemda sekaligus Kepala Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).

Tak heran, selama ini jabatan Sekda selalu dipercayakan kepada birokrat senior yang sudah berkali-kali atau setidaknya paling minim dua kali menduduki jabatan eselon II, yaitu Kepala Dinas, Kepala Badan, Asisten Sekda. Itu sebab jabatan Sekda merupakan posisi tertinggi ASN di Pemerintahan Daerah (Pemda).

Terkait dengan calon Sekda tersebut, beredar selentingan di internal pejabat dan staf Pemkab Bogor, saat ini ada tiga nama kandidat yang disebut-sebut paling kuat untuk posisi Sekda, yakni Irwan R Purnawan (Kepala DPMPSPT), Ajat Jatnika (Kepala Bappedalitbang) dan Asnan AP (Kepala Dispora).

Sejumlah pejabat dan ASN senior di Pemkab Bogor tak membantah bahwa nama Irwan Purnawan, Ajat Jatnika dan Asnan AP merupakan figur ASN yang sudah kenyang asam garam penugasan birokrasi, sehingga jika salah satunya terpilih maka dapat dipastikan bakal membawa perubahan signifikan dengan mengusung konsep kerja yang kreatif dan inovatif.

Baca Juga :  Pemprov Jabar Evaluasi RSUD Kota Bogor

“Sosok Irwan Purnawan, Ajat Jatnika dan Asnan sudah teruji kerjanya meskipun boleh dibilang bukan paling ideal. Tapi sosok Sekda bukanlah sekedar brilian otaknya juga ciamik kinerjanya, tapi juga harus bisa ngayom, ngemong dan ngebela anak buah, itulah harapan para ASN Pemkab Bogor,” tutur seorang ASN yang meminta namanya tak disebutkan.

Terkait figur Sekda ini juga, banyak ASN yang berharap Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu tidak mengutamakan pertimbangan latarbelakang ASN jebolan IPDN – non IPDN dalam memutuskan nama Sekda.

Sebab menurut banyak pihak, hal itu hanya akan menjadi faktor penyebab tidak solidnya aparatur dan satuan kerja Pemkab Bogor.

Terkait hal tersebut, Kepala BKPSDM DR Rusliandy mengatakan syarat normatif calon Sekda tidak menyebutkan soal senior-yunior atau berpengalaman panjang di lingkup Pemda.

Namun Rusliandy mengakui bahwa banyak ASN dan pejabat Pemkab Bogor yang mengharapkan figur Sekda haruslah sosok senior dan punya rekam jejak prestasi.

Dalam kaitan itu, anggota DPRD dari Fraksi PKB, Lukmanudin Arrasyid, menyebut figur Sekda nanti harus bisa merangkul, jadi pengayom dan sosok yang terbuka. Karena nanti Sekda itu pucuk utama birokrasi yang jadi mesin kerja Bupati – Wakil Bupati.

“Dan kita semua tahu bahwa Sekda nanti akan mengkoordinir seluruh satuan kerja Pemkab, ngurus pangkat dan jabatan ASN serta banyak hal lain yang sangat penting dan strategis harus ditangani oleh seorang Sekda,” ungkap Lukmanudin.

Selain nama Irwan, Ajat dan Asnan, muncul juga nama kuda hitam seperti Hadijana (Kepala Disdukcapil), Renaldi Yushab (Kepala DPMD) dan Suryanto Putra (Asisten Ekbang Setdakab). Sementara salah satu nama kuat yang sebelumnya diprediksi ikut seleksi Sekda, Agus Ridho (Kepala Dishub), ternyata tak ikut proses seleksi. (Cok)