Jakarta, Pelitabaru.com
Sikap Indonesia memperjuangkan kemerdekaan Palestina tak diragukan lagi. Bahkan, Indonesia bersama Malaysia dan Brunei Darussalam telah menyampaikan pernyataan bersama di KTT APEC mengenai situasi geopolitik, termasuk situasi di Gaza Palestina.
Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi yang mengatakan ketiga negara tersebut mengeluarkan pernyataan bersama di dalam pertemuan tersebut yang dihasilkan dari KTT Luar Biasa OKI- Liga Arab di Riyadh pada 11 November 2023.
“Selain deklarasi, juga mengeluarkan chair’s statement yang merefleksikan situasi diskusi yang terkait geopolitik. Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam telah menyampaikan di dalam pertemuan united messages (pesan yang satu) yang dihasilkan oleh KTT Luar Biasa OKI- Liga Arab di Riyadh 11 November 2023,” katanya, dalam keterangan resmi, Sabtu (18/11/2023).
Retno juga menegaskan ada tiga pertanyaan bersama dari ketiga negara tersebut untuk menanggapi situasi geopolitik termasuk situasi di Gaza.
“Pentingnya segera dilakukan humanitarian truce menuju ke gencatan senjata; pentingnya unhindered humanitarian assistance; dan menekankan pentingnya penyelesaian damai berdasarkan two state solution, sesuai dengan parameter internasional yang sudah disepakati,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Presiden Jokowi mengajak para pemimpin di KTT APEC untuk sejenak memikirkan masyarakat di Gaza.
“Jangankan berbicara mengenai hak pembangunan, hak mereka untuk hidup saja, tidak dihormati. Oleh karena itu, Presiden mendesak para pemimpin APEC untuk mengambil tindakan,” ucapnya.
Jokowi, kata Retno juga menekankan perlunya menghentikan perang, segera mulai gencatan senjata, dan membantu agar bantuan kemanusiaan yang diperlukan untuk hidup dapat menjangkau masyarakat di Gaza.
Seperti diketahui, pertemuan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) tahun ini yang berlangsung di San Fransisco, Amerika Serikat (AS) pada 11-17 November 2023. Para pemimpin dari 21 negara yang tergabung melakukan pertemuan pada 15-17 November 2023, dan Presiden Jokowi turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Senin (13/11/2023) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait kondisi terkini di Palestina.
“Alhamdulillah, KTT OKI menghasilkan resolusi yang berisi pesan yang sangat kuat untuk dunia. Dan, pesan inilah yang akan saya sampaikan kepada Presiden Biden esok hari, di mana ini adalah suara dari 57 negara atau sekitar sepertiga suara negara di dunia,” ujar Presiden dalam keterangan persnya, di Washington DC, AS, Minggu (12/11/2023).
Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
“Saya juga akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang meminta saya secara khusus untuk menyampaikannya kepada Presiden Biden,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi mengungkapkan, dalam pertemuan KTT Luar Biasa OKI yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi tersebut, dirinya mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
“Gencatan senjata harus segera diwujudkan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperbanyak, perundingan damai harus segera dimulai, fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan, dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan,” ujarnya.
Terkait kondisi Rumah Sakit Indonesia di Palestina saat ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional. Hal itu disampaikan Presiden dalam KTT OKI maupun pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara OKI,
“Saya ingin kembali tegaskan bahwa dari sejak awal terjadinya serangan, pemerintah telah dan akan terus berupaya untuk melindungi WNI serta fasilitas-fasilitas publik, termasuk Rumah Sakit Indonesia,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Presiden Jokowi menegaskan dukungannya kepada Menteri Luar Negeri RI untuk berperan aktif dalam mengupayakan perdamaian di Palestina.
“Saya juga ingin memberikan dukungan penuh untuk Menteri Luar Negeri Indonesia yang terpilih sebagai salah satu Menlu yang diberikan kepercayaan oleh para pemimpin OKI untuk mengupayakan perdamaian di Palestina,” tandasnya.
Diketahui dalam pertemuan dengan OKI, Jokowi juga mendorong agar organisasi negara-negara itu untuk bersatu dan berada di garda terdepan dalam penyelesaian krisis di Gaza, Palestina. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat berbicara pada KTT Luar Biasa OKI yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).
“OKI harus bersatu, harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk bela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mendukung penyelenggaraan KTT OKI yang dinilai sangat tepat untuk dilakukan. Presiden menegaskan bahwa OKI harus mampu menghasilkan hal konkret agar kekejaman Israel di Gaza dapat segera dihentikan.
“Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dunia seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini,” ungkapnya.
Untuk itu, Presiden Jokowi menyampaikan empat saran konkret saat berbicara di hadapan para pemimpin negara Islam. Pertama, Presiden Jokowi mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.
“Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi ‘self defense‘ dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata,” tegasnya.
Kedua, Presiden Jokowi mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatikan.
“Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Contoh, RS Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional,” jelasnya.
Ketiga, Presiden Jokowi menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan. Misalnya, mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya.
“Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional,” imbuhnya.
Keempat, OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara. Menurutnya, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.
“Jika memang mekanisme kuartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut,” ucapnya.
Di penutup pernyataannya, Presiden Jokowi meminta dukungan dari para pemimpin OKI untuk menyampaikan hasil dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
“Dari Riyadh saya sudah terjadwal melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat. Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden,” tandasnya. (fuz)
Tags: Israel, Palestina, Presiden Jokowi, Retno Marsudi
-
Sukses Lepas Rindu Sheilagank di Medan, bank bjb Luncurkan Kartu ATM Edisi Sheila on 7 ‘Tunggu Aku Di’
-
Gelar BJB EXPORTPRENEUR, bank bjb Siap Lahirkan Eksportir Baru
-
bank bjb Beri Fasilitas Kredit Modal Kerja Sindikasi Rp500 Miliar kepada RCTI
-
Cisarua Green Adventure, Destinasi Wisata Alam dengan Konsep Alami di Bogor