Sukabumi, Pelitabaru.com
Berada di Taman Nasional Gede Pangrango, Situ Gunung Suspension Bridge bukan hanya merupakan salah satu tempat wisata yang berlokasi di Sukabumi tapi juga menjadi, jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara. Membentang 243 meter dengan lebar 1,8 meter, dan ketinggan 107 meter. Siapa berani menyebranginya?.
Dilansir dari laman indonesia.go.id, jembatan berkonstruksi kabel baja dengan lantai dari kayu ulin asli Papua seberat 80 ton itu membentang di ketinggian 161 meter. Karena panjangnya jembatan itu, seolah, membelah lembah dan jurang di bawahnya. Lokasi jembatan berada di Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Jembatan yang dibangun atas kerja sama pemerintah bersama pihak swasta ini pertama kali dilakukan pada pertengahan 2017. Melansir informasi dari situs resmi situgunungbridge.com, proses pembangunannya dilakukan secara manual dengan melibatkan masyarakat lokal dan tenaga ahli dari Bandung.
Meskipun tidak menggunakan alat berat, pembangunan jembatan selesai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, lebih tepatnya selama 4 bulan. Untuk keselamatan dan kenyamanan, selama pembangunan dilakukan pendampingan teknis dari Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR.
Pembangunan Jembatan Gantung Situ Gunung merupakan hasil kerja sama antara pihak TNGGP dengan pihak ketiga. Sebagaimana merujuk informasi dari situs Kementerian Keuangan (Kemenkeu), jembatan yang diresmikan pada tahun 2019 ini merupakan hasil kerja sama pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN).
Antara pihak TNGGP dengan pihak ketiga yang dibangun dengan mekanisme Bangun Guna Serah (BGS). Artinya, jembatan ini dibangun oleh pihak ketiga, digunakan terlebih dahulu oleh pihak ketiga dalam kurun waktu yang ditentukan, baru kemudian diserahkan kepada pihak TNGGP.
Sementara itu, pemilik Situ Gunung Suspension Bridge Marcelinus mengatakan, jembatan lembah purba merupakan objek wisata baru yang ada di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dia mengatakan, konstruksi jembatan dibuat lebih panjang, lebar, tinggi dan tentunya aman dilewati wisatawan.
“Betul lebih panjang dari (jembatan gantung) Rengganis. Kalau yang saya lihat ternyata kita yang terpanjang. Bagi teman-teman yang suka hiking, jungle adventure atau yang suka menikmati alam, menghirup oksigen gratis, saya rasa ini cocok,” kata Marcel dikutip dari detik.com.
Marcel mengatakan, wisatawan bisa mengikuti Ekspedisi Lembah Purba. Dimulai dari melewati jembatan gantung dan berakhir di dua air terjun atau curug Sawer. Pihak pengelola juga menyiapkan tour guide karena jaraknya cukup jauh hingga enam kilometer.
“Guide dari penduduk sekitar kita training. Wisatawan yang jalan kita siapkan guide lokal serta peralatan safety karena banyak menyebrangi jembatan, lebarnya mungkin 30 cm dengan panjang 30 meter, 180, 250 meter jadi benar-benar menikmati alam. Banyak vegetasi dan masih alami, perjalanan ekspedisi lembah purba diakhiri dua air terjun bertemu di satu titik,” ujarnya.
Selain menikmati pemandangan alam yang masih murni, wisatawan juga bisa melihat penampilan seni dari sanggar seni setempat.
“Kita sengaja kerjasama dengan seniman lokal. Mereka berasal dari Cisaat dan Kadudampit. Sekaligus mengenalkan budaya Sunda, itu wajib,” katanya.
Apabila belum cukup waktu untuk mengelilingi Situ Gunung, wisatawan tak perlu risau karena pihak pengelola menyediakan glamping. Kapasitasnya mulai dari 4 orang hingga keluarga besar.
“Kita ada glamping Rp1 juta untuk 4 orang sampai Rp2 juta untuk keluarga. Sudah termasuk sarapan dan wahana. Kalau menginap di Situ Gunung, kita kasih vocher wisata di Bandung di jembatan Rengganis,” ungkapnya.
Tertarik untuk coba Ekspedisi Lembah Purba? Detikers hanya perlu merogoh kocek Rp350 ribu. Jika datang di libur lebaran, Suspension Bridge memberikan diskon potongan harga 25 sampai 30 persen. (adi/fuz/gin/*)
Tags: Situ Gunung, Sukabumi, Taman Nasional Gede Pangrango, Tempat Wisata
-
Kapolri Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Polri, dan Para Kapolda
-
Wakil Ketua MPR Dukung Ketahanan Pangan Prabowo Melalui Bazar Pangan Murah
-
Kerjasama Kolaborasi Tri Dharma Perguruan Tinggi antara DPP FKD Indonesia dan Universitas Bhakti Kencana Bandung
-
75 Dokter Muda Unhan Pendidikan di RSUD Kota Bogor