Sandi M. Ilham: Evaluasi Total Program MBG

Bogor, pelitabaru.com

Kasus keracunan yang menimpa sejumlah siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor menuai perhatian dari pengamat kebijakan publik Insan Cita Institute, Sandi Muhammad Ilham.

Sandi menilai kejadian tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut oleh seluruh pihak terkait. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek, mulai dari bahan makanan, proses pengolahan, hingga media penyajian makanan oleh pihak penyelenggara.

“Kita harus melihat ini secara keseluruhan, dari media penyajiannya, bahan baku hingga makanan pendukung saat akan disajikan oleh SPPG,” ujar Sandi kepada pelitabaru.com melalui pesan singkat, Jumat (9/5/2025).

Lebih lanjut, Sandi menjelaskan bahwa pengolahan makanan di dapur MBG sebenarnya telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh otoritas terkait.

“Itu sudah ada standarnya dari Badan Gizi Nasional (BGN), jika sesuai standar, Insha Allah aman untuk konsumsi. Dan itu rutin di kontrol oleh BGN,” jelasnya.

Namun, ia menyampaikan kekhawatiran bahwa kemungkinan sumber keracunan berasal dari makanan pendukung yang diberikan bersamaan dengan makanan utama di sekolah.

“Saya khawatir berasal dari susunya yang salah, berasal dari susu kotak yang harganya dibawah harga susu biasanya yang benar dalam mencantumkan kandungan gizi di kemasannya,” ungkap Sandi.

Menurutnya, produk susu kotak yang tidak umum dikenal masyarakat seringkali mengandung lebih banyak zat perasa daripada gizi yang dibutuhkan anak-anak.

“Perasa dalam makanan penting, namun kandungan gizinya yang paling penting. Syukur – syukur ada susu kemasan yang rasa enak dan kandungan gizinya juga benar – benar untuk diperuntukkan untuk anak atau siswa,” tambahnya.

Atas kejadian ini, Sandi mendorong agar instansi dan pemangku kebijakan yang terlibat dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan mengusut tuntas penyebab kejadian demi keselamatan siswa di masa mendatang. (Zie)

Baca Juga :  Petani Milenial Minta Pemkab Bogor Jadikan Sektor Pertanian Prioritas Pemulihan Ekonomi

Tags: , ,