Ratusan TKA China Datang, Dewan Berang

Ilustrasi TKA China. (Foto: harianhaluan.com)

Morowali, Pelitabaru.com

Kedatangan ratusan warga negara China ke Indonesia yang datang bergelombang disaat Pemerintah tengah gencar melakukan pelarangan mudik telah menarik banyak perhatian publik. Para wakil rakyat pun kini kencang meneriakan protesnya.

Kedatangan ratusan warga China itu bertahap. Yang pasti mereka datang bukan sebagai pelancong. Melainkan tenaga kerja asing. Kloter pertama terjadi pada 1 Mei 2021 menggunakan pesawat Wings Air dengan membawa penumpang 71 TKA dan 1 TKI.

Kemudian pada kloter kedua menggunakan pesawat Wings Air membawa penumpang 72 TKA.

Mengutip Suara.com, setelah dilakukan pemeriksaan suhu sesuai protokol kesehatan, sebanyak 143 TKA asal China dan 1 TKI tersebut menuju PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara dengan tujuan bekerja membangun smelter.

Direncanakan dari 143 TKA yang datang, 54 TKA akan tinggal di PT. GNI. sementara 89 TKA akan melanjutkan perjalanan menuju PT. Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) di Kabupaten Konawe.

Pada hari Rabu (5/5/2021) kembali tiba kloter pertama pesawat Wings Air dengan 72 orang penumpang, dan kloter kedua dengan 71 orang penumpang, kloter ketiga dengan penumpang 66 orang. Dengan demikian total TKA yang tiba sebanyak 352 orang.

Sementara itu terkait 89 TKA yang akan melanjutkan perjalanan ke Sultra, Humas Kantor Imigrasi Kelas I Kendari, Muhammad Keti, membenarkan TKA tersebut tiba di Morowali, namun tidak membenarkan TKA itu akan ke Sultra.

“Itu bukan wilayah kerja kami, tidak ke Sultra, mereka tujuan Morowali pakai pesawat carter,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (7/5/2021).

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Provinsi Sulteng, Sony Tandra menilai kebijakan pemerintah melarang mudik menjelang perayaan Lebaran 2021 tidak akan berjalan efektif. Sebab menurutnya, kebijakan ini kontradiktif dengan realitas yang ada. Dimana pemerintah justru membuka pintu kepada ratusan WNA China yang notabene dalam hal pencegahan penularan Covid-19, ratusan WNA tersebut juga memiliki risiko tinggi membawa varian baru virus corona ke negeri ini.

“Saya harap pemerintah tak memakai standar ganda dalam berkebijakan. Satu sisi masyarakat dilarang mudik, tapi sisi lain WNA diizinkan masuk. Inikan ambigu yang membuat masyarakat tak akan patuh terhadap aturan,” tutur Sony.

Di ‘Senayan’, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani juga menyoroti hal yang sama.

Netty menilai masuknya WN China merupakan tindakan kurang peka yang dapat mengundang pertanyaan publik. Dia pun meminta pemerintah menjelaskan tujuan datangnya ratusan WN China ke Indonesia secara gamblang dan apa adanya.

Baca Juga :  Bunuh TKA China Gegara Di-PHK

“Agar isu ini tidak menjadi bola liar, pemerintah harus gamblang menjelaskan ke publik alasan dan tujuan mereka masuk Indonesia. Masyarakat sedang sensitif dan resah karena pelarangan mudik lebaran yang merupakan tradisi tahunan, apalagi tahun sebelumnya juga sudah terjadi pelarangan mudik. Pemerintah seharusnya peka, masyarakat dilarang mudik, tapi WN China bisa masuk ke Indonesia,” kata Netty dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/5/2021).

Politikus Fraksi PKS ini mengungkapkan, masyarakat pasti akan bertanya-tanya mengapa WN China dibiarkan masuk ke Indonesia, padahal masyarakat dilarang mudik dan dilakukan banyak penyekatan. Dia tidak menginginkan publik menilai pemerintah inkonsisten dalam kebijakan pengendalian Covid-19

Dia juga mengingatkan pemerintah tentang bahaya lonjakan kasus yang masih mengintai. Apalagi varian baru Covid-19 dari luar negeri juga sudah terkonfirmasi ada di Indonesia.

Oleh karena itu, Netty kembali menekankan agar pemerintah melakukan pengetatan proses masuknya WNA ke Indonesia.

“Jika tidak ingin menuai badai, pemerintah harus waspada. Prokes terhadap WNA yang masuk ke Indonesia harus dilakukan dengan sangat ketat. Jangan ada lagi kejadian seperti mafia karantina dan mafia alat rapid test bekas yang membuat kita malu di mata internasional. Orang luar bisa saja berpikir kalau ada uang, semua peraturan di Indonesia bisa dikompromikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara mengatakan, kedatangan 157 warga negara asing (WNA) asal China di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (8/5/2021) pukul 05.00 WIB hari ini sudah sesuai aturan.

“Dapat kami sampaikan bahwa seluruh WNA telah memenuhi aturan keimigrasian dengan jenis visa dan kegiatan yang sesuai dengan Peraturan Menkumham Nomor 26 Tahun 2020, yaitu untuk kegiatan bekerja, bukan untuk kunjungan wisata,” kata Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (8/5/2021).

Dia mengatakan para WNA itu telah telah mengantongi rekomendasi dari instansi yang berwenang.

“Sebelum dilakukan pemeriksaan keimigrasian, seluruh penumpang telah mendapatkan rekomendasi/clearence oleh pihak KKP Kementerian Kesehatan,” tuturnya.

Angga menegaskan, petugas imigrasi tidak akan memberikan izin masuk jika para penumpang tidak lulus pemeriksaan kesehatan sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri yang telah ditentukan oleh Satgas Penanganan COVID-19.(ega)

Tags: