Jakarta, Pelitabaru.com
Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto mengungkappentingnya penerapan ekonomi Pancasila atau ekonomi yang berpihak ke rakyat miskin. Salah satunya dengan memberikan subsidi di sektor-sektor krusial, seperti kebutuhan gizi, pendidikan, dan transportasi.
Karena itu, dirinya berjanji akan menciptakan keadilan sosial dan mendorong terciptanya manusia yang berkualitas untuk menopang perekonomian di masa depan dengan memberikan sekolah gratis dari mulai SD hingga Perguruan Tinggi (PT).
“Nggak tahu kenapa, apakah anak-anak kita takut mendaftar jadi LPDP kita cukup besar kurang dimanfaatkan. Sekolah universitas negeri kalau bisa semua nggak bayar,” kata Prabowo dikutip dari CNBCIndonesia, Kamis (9/11/2023).
Karena itu, ia melihat konsep kapitalisme neoliberal sudah tak laku dan bahkan ditinggalkan negara-negara Barat. Ia pun dengan tegas mengungkap pentingnya penerapan ekonomi Pancasila atau ekonomi yang berpihak ke rakyat miskin.
Salah satunya dengan memberikan subsidi di sektor-sektor krusial, seperti kebutuhan gizi, pendidikan, dan transportasi. Hal tersebut, menurut Prabowo, akan menciptakan keadilan sosial dan mendorong terciptanya manusia yang berkualitas untuk menopang perekonomian di masa depan.
“Kita harus hilangkan kemiskinan dari Bumi Indonesia,” kata Prabowo.
Rencana besar Prabowo adalah memberikan subsidi ke buruh, sehingga bisa lebih produktif dan keluar dari garis kemiskinan.
“[Soal] upah, kita akan bicara ke pemimpin buruh. Subsidi listrik, BBM, sekolah, kemudian kita kasih makan siang. Angkutan di kota-kota besar kalau perlu subsdii 100% untuk orang yang butuh,” katanya.
Menurut Prabowo, hal tersebut bisa dilakukan sebab Indonesia memilki pangan yang berlimpah dan sebetulnya tidak perlu impor energi.
“Indonesia unik, negara yang 100% kebutuhan BBM-nya bisa dihasilkan dari bioenergi. Jadi solar 100% bisa dari biofuel. Bensin 100% dari tebu,” ia menuturkan.
Jika kemandirian energi dilakukan, maka pengusaha bisa memberikan subsidi ke buruh. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok buruh, Prabowo menilai produktivitas kerja akan meningkat.
“Karena BBM kita dari dalam negeri, jadi kita bantu pengusaha dan buruh udah dapat benefit ini. Angkutan akan kita bebasin supaya kau kerja ringan jadi jangan kau tuntut-tuntut pengsuaha. Kita bicara ke pemimpin buruh. Jangan mencoba mencekek-cekek,” ia menjelaskan.
Sebelumnya, Prabowo juga berjanji meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan tingkat kebutuhan daya beli di masyarakat.
“Kita akan bicara ke pemimpin buruh. Sudah subsidi BBM, listrik, sekolah, kemudian kita akan kasih makan siang, dan angkutan di kota-kota besar, bila perlu akan subsidi 100%. Untuk orang yang butuh,” kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, dikutip dari CNBCIndonesia, Rabu (8/11/2023).
Namun begitu, Prabowo pun meminta kepada buruh untuk tidak menuntut lonjakan upah dengan menekan perusahaan. Menurutnya, langkah itu justru akan membuat rugi kaum buruh sebab tak sedikit pengusaha yang ngambek dan memutuskan pindah keluar negeri dengan gampangnya karena merasa tekanan dari buruh Indonesia sangat tinggi.
“Jadi kita bantu pengusaha dan buruh. ‘Ke buruh, hai buruh, angkutan akan kita bebaskan supaya kerja ringan. Jadi jangan kau tuntut pengusaha, nanti pidana’. Kita bicara ke pemimpin buruh. Jangan mencoba mencekek-cekek. Kalau pengusaha ditekan-tekan, gampang sekali pindah ke Kamboja, Bangladesh,” cetus Prabowo menjabarakan arah kebijakan pemerintah terkait upah buruh di Tanah Air.
Dalam kesempatan ini, Prabowo juga mengajak semua pihak untuk melepas kapitalisme di dalam ekonomi Indonesia dan kembali pada ekonomi Pancasila. Pasalnya, hal ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan saat ini.
“Kapitalisme karena sudah gak laku, di Barat sudah mengatakan ekonomi neoliberal tidak. Dan itu jelas, itu tidak memungkinkan negara sejahtera,” katanya.
Prabowo menegaskan ekonomi Indonesia adalah ekonomi Pancasila. Ekonomi ini berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi berdasarkan Pancasila berarti yang harus religius, menjunjung tinggi kemanusiaan, dan berpihak kepada kepentingan nasional bukan pribadi ataupun golongan.
Ekonomi ini berkeadilan sosial dan bukan ekonomi kapitalisme murni.
“Kita masyarakat Pancasila harus bertanggung jawab dan ini misi kita. Apalagi, Presiden Jokowi sudah melaksanakan hal ini. Beliau mewujudkan ekonomi Pancasila,” katanya.
Sementara itu, saat ini, sejumlah kelompok dan serikat buruh telah mengajukan tuntutan agar upah tahun 2024 dinaikkan sebesar 15%.
Ketua Bidang Infokom dan Propaganda Partai Buruh Kahar S. Cahyono menegaskan ada beberapa alasan mengapa buruh ngotot menuntut kenaikan upah sebesar 15% pada tahun 2024 mendatang.
Pertama, berangkat dari hasil survei tim Litbang KSPI dan Partai Buruh yang mengatakan hasil survei kebutuhan hidup layak (KHL) rata-rata di angka 10% sampai dengan 20%. Kedua, pemerintah juga akan mengumumkan terkait kenaikan gaji PNS sebesar 8% dan pensiunan 12%.
“Kita setuju dengan itu, tapi kemudian pada saat yang sama kita juga meminta agar buruh dinaikkan upahnya sebesar 15%,” ucap Kahar. (fuz/*)
Tags: Capres, Prabowo Subianto