Jakarta, pelitabaru.com
Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan, semangat Sumpah Pemuda bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga panggilan moral untuk terus memperjuangkan cita-cita kemerdekaan. Ia menekankan bahwa perjuangan belum selesai selama masih ada rakyat yang hidup dalam kesulitan.
Hal itu diungkapnya dalam video resmi kepresidennan, dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 pada 28 Oktober 2025.
“Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, atas nama pribadi dan atas nama pemerintah mengucapkan selamat hari sumpah pemuda ke-97 Tahun 2025,” kata Prabowo dalam video resminya.
Prabowo menyampaikan bahwa Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Karena itu, Prabowo mengatakan momen dilaksanakannya Kongres Pemuda II itu menjadi momen bagi pemuda Indonesia meneguhkan tekad persatuan.
“Mereka yang pada saat itu berusia muda, tidak lebih dari 22, 23, 24 tahun hanya ingin satu hal, Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, bermartabat,” ucapnya.
Prabowo pun mengatakan kini menjadi tugas para penerus bangsa untuk meneruskan cita-cita tersebut. Ia mengatakan perjuangan mengisi kemerdekaan Indonesia itu. Prabowo juga bertekad membawa Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju. Seluruh rakyatnya dapat hidup dengan sejahtera.
“Masih terlalu banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam kesulitan, petani-petani kita di sawah, nelayan kita di laut, buruh di pabrik, anak-anak muda yang kerja keras demi keluarganya. Kepada mereka kita wajib pastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia harus hidup layak,” ucapnya.
Ia optimis sebab, menurutnya, kekayaan alam Indonesia yang melimpah harus dikelola dengan cerdas dan berkeadilan.
“Bangsa kita kaya. Yang penting sekarang kita pandai menjaga dan mengelola kekayaan kita,” ungkap Prabowo.
Kepada para pemuda, Presiden kedelapan itu berpesan agar terus membangun diri melalui ilmu, kejujuran, disiplin, dan kerja keras. Ia menilai karakter dan integritas menjadi fondasi utama kemajuan bangsa.
“Pemuda dan pemudi Indonesia, kalianlah harapan dan kekuatan bangsa. Bangsa ini tidak akan maju tanpa semangat, kerja keras, dan cinta Tanah Air yang menyala di dada kalian,” ucap Prabowo menutup pesannya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal memperingati Sumpah Pemuda ke-97 dengan menyerukan setiap pemuda harus bebas dari ‘penjajahan baru’. Penjajahan baru itu, kata Cucun, berupa eksploitasi digital.
“Jika pada tahun 1928 pemuda berjuang untuk merdeka dari penjajahan fisik, maka pada tahun 2025 generasi muda harus dibebaskan dari bentuk penjajahan baru berupa eksploitasi digital, adiksi media, dan jebakan finansial daring,” kata Cucun dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).
Cucun menyoroti berbagai persoalan yang berkaitan dengan jebakan finansial daring seperti judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol). Ia menyinggung kasus seorang siswa SMP di Kulon Progo yang terjerat judi online dan pinjaman online.
“Kasus ini mencerminkan adanya krisis sosial, sehingga perlu upaya ekstra untuk melindungi segenap anak bangsa,” ungkapnya.
Cucun mendorong pemerintah segera menyusun kebijakan nasional perlindungan anak di ruang digital. Ia berharap kebijakan ini mengintegrasikan fungsi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Komdigi, PPATK, OJK, dan lembaga sosial masyarakat.
“Serta membangun sistem pengawasan berbasis data dan algoritma protektif untuk mendeteksi perilaku digital berisiko tinggi pada anak sebelum menimbulkan dampak sosial,” ungkap Politikus PKB ini.
Ia menilai program pemberdayaan ekonomi keluarga hingga penguatan karakter melalui pendidikan mesti menjadi bagian integral dari strategi nasional. Ia berharap peringatan Sumpah Pemuda ini menjadi momentum introspeksi kebangsaan.
“Anak-anak tidak boleh menjadi korban dari sistem digital yang tidak adil. Semangat Sumpah Pemuda harus menginspirasi seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga ruang digital yang beradab, aman, dan mendidik bagi generasi penerus,” ujar Cucun.
“Peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momentum untuk introspeksi kebangsaan. Kita tidak bisa membiarkan generasi muda kehilangan arah di tengah derasnya arus digital,” tambahnya.
Lebih lanjut, Cucun menyatakan peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momen untuk memperkuat jaminan negara terhadap perlindungan bagi generasi muda ataupun pemuda. Baik jaminan mendapat pendidikan, layanan kesehatan, hingga jaminan terbebas dari kekerasan.
“Serta perlindungan untuk bebas berserikat dan berkumpul, yang disertai tanggung jawab. Pemuda harus senantiasa kritis, dan solutif bagi bangsa dan negara,” imbuhnya. (fuz/*)
Tags: Presiden Prabowo Subianto
-
Puncak Jadi Prioritas: Bupati Bogor dan Kementerian Lingkungan Hidup Bersinergi Hijaukan Bogor Selatan
-
Polres Bogor Ringkus 155 Tersangka Kejahatan Narkotika Senilai Rp5,8 Miliar
-
Momentum Sumpah Pemuda, Jenal Mutaqin Ajak Pemuda Lestarikan Lingkungan
-
Segel KLH Dicabut EIGER Adventure Land Segera Beroperasi Lagi