Prabowo Jamin Putra Pilot Tucano Yang Gugur

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. (Foto: Istimewa)

Malang, Pelitabaru.com

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjamin putra pilot pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) menjadi tanggungjawabnya. Bak seorang ksatria, jiwa Prabowo pun terpanggil dalam kesedihan yang menduka, dengan memastikan mengangkat anak-anak tersebut sebagai anak asuhnya.

Sikap Prabowo pun tak main-main. Ia bahkan langsung memberikan nomor telepon yang dapat dihubungi setiap saat kepada para anggota keluarga itu. Dia meminta untuk segera dihubungi, jika membutuhkan sesuatu.

“Ini anak-anak tanggung jawab saya. Mereka menjadi anak asuh saya langsung. Kalau ada apa-apa, silakan hubungi saya. Saya pasti akan bantu semampu saya,” tegas Prabowo saat takziah kepada satu per satu keluarga 4 prajurit TNI U) yang gugur dalam insiden jatuhnya pesawat Super Tucano di Kompleks Perumahan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang, pada Sabtu (18/11/2023).

Sebelum melakukan Takziah, Prabowo saat menghadiri Diskusi Capres Bersama Perwakilan Kiai Kampung Se-Indonesia di Atamimi Palace, Villa Puncak Tidar, Kabupaten Malang meminta agar misi latihan TNI AU dievaluasi.

Terlebih, soal keamanan pesawat yang digunakan.

“Ya bukan 2016 (saja). Kita banyak sekali. Ya kita evaluasi terus. Ini Super Tucano, kalau tidak salah termasuk (pesawat) baru. Ya seharusnya (layak terbang),” ungkapnya.

Diakui Prabowo, jatuh pesawat ini merupakan salah satu risiko yang bisa saja dialami prajurit TNI.

“Ya itu adalah risiko ya. Memang pertahanan itu penuh dengan risiko,” katanya.

Prabowo menerangkan latihan yang dilaksanakan seluruh prajurit TNI memang memiliki tantangan yang besar. Tak hanya latihan di udara saja, tetapi juga latihan di laut dan di udara.

“Latihan itu harus realistis, tetapi mengandung bahaya, di laut, di udara, di darat, di gunung, di hutan, di rawa, ya itu resiko prajurit kita,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam rilisnya, Kadispen TNI AU Marsma Agung Sasongkojati memastikan, proses evakuasi bagian kepingan pesawat tetap akan dilakukan. Meski bagian utama sudah ada yang diperoleh.

“Pertama-tama kedatangan beliau (Menhan Prabowo, red) untuk belasungkawa. Namun Menhan juga meminta agar kejadian ini diinvestigasi,” beber Sasongkojati saat rilis di Penerbangan Lanud Abdul Rahman Saleh.

TNI AU, lanjut Sasongkojati, juga bersiap untuk investigasi secara mendalam. Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya. Sehingga di masa depan tidak akan lagi kecelakaan semacam ini.

Menhan, kata Sasongkojati juga meminta agar memperbaiki prosedur yang ada. Karena itu, soal penyelidikan, Sasongkojati menyebut, TNI AU sudah mendapatkan video data recorder dan network centric data cartridge (VDR/NCDC). Alat ini semacam blackbox seperti di pesawat komersial.

Baca Juga :  KPK Hadirkan Dua Saksi Artis, Dalam Dugaan Korupsi Di MA

“Alat ini sudah didapat dari dua pesawat dan sudah bisa dibawa ke Lanud Abd Rahman Saleh. Dari alat ini bisa didapatkan data awal, mengenai apa yang terjadi saat kejadian,” beber Sasongkojati.

Penyelidikan akan dilakukan sepenuhnya oleh pusat kelaikan keselamatan terbang dan bekerja.

“Kami memiliki kemampuan untuk itu. Sesuai prosedur yang berlaku,” bebernya.

Lebih lanjut Sasongkojati menyebutkan, di dalam penyelidikan pesawat modern, TNI AU tidak hanya melihat main mesin.

“Tetapi juga 5 M yakni 5 M. Man, machine, mission, manajemen, dan ada keadaan lain seperti kondisi cuaca. Tidak mudah untuk melakukan penyelidikan, karena perlu data akurat,” jelas Sasongkojati.

Sasongkojati pun meminta agar masyarakat atau pecinta alam yang sempat mendapat gambar atau video, mohon bisa disampaikan kepada Dispen TNI AU. Gambar inipula yang bisa menjadi rujukan untuk penyelidikan.

Selain itu, TNI AU juga berharap agar masyarakat tidak men-share gambar atau video yang tak layak. Seperti jenazah korban yang bukan hanya menimbulkan duka dan trauma bagi keluarga.

“Tapi juga ke banyak orang yang akhirnya orang jadi takut untuk jadi penerbang,” beber Sasongkojati.

Seperti diketahui, insiden jatuhnya pesawat Super Tucano di Pasuruan pada Kamis, 16 November 2023. Akibatnya, 4 prajurit TNI AU meninggal dunia yakni Marsma TNI (Anumerta) Subhan; Marsma TNI (Anumerta) Widiono; Kolonel Pnb (Anumerta) Sandhra Gunawan; dan Letkol Pnb (Anumerta) Yuda A. Seta.

Keempatnya mengawaki 2 pesawat Super Tucano asal Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Pesawat Super Tucano dengan tail number TT-3111 diawaki oleh Kolonel Pnb (Anumerta) Sandhra Gunawan sebagai pilot (frontseater) dan Marsma TNI (Anumerta) Widiono yang duduk di kursi belakang (backseater). Sementara itu, Letkol Pnb (Anumerta) Yuda A. Seta bertindak sebagai pilot yang mengawaki pesawat Super Tucano TT-3103 dengan Marsma TNI (Anumerta) Subhan yang turut serta untuk terbang backseat.

Sebelum dinyatakan jatuh, kedua pesawat Super Tucano itu terlebih dahulu dilaporkan hilang kontak (lost contact) saat tengah melakukan latihan formasi rutin. Kemudian, 2 pesawat itu dipastikan berada dalam kondisi sangat baik dan laik terbang.

Sebagai bentuk penghargaan dari negara atas jasa-jasa dan pengabdian keempatnya, negara memberikan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB), naik setingkat lebih tinggi. (fuz/*)

Tags: , ,