Blora, Pelitabaru.com
Goa Terawang, dikenal juga dengan Goa Srawang, adalah salah satu lokasi wisata yang harus kamu kunjungi, terutama yang suka petualangan. Lokasinya berada di Kecamatan Todanan, Desa Kedungwungu, Blora, Jawa Tengah.
Tempat wisata alam ini berada pada ketinggian 172 meter di atas permukaan laut (mdpl), mempunyai suhu udara 21,8 derajat hingga 37 derajat celsius dengan curah hujan 1.570 milimeter.
Goa Terawang memiliki lima kompartemen terpisahkan oleh stalaktit besar yang membentuk semacam pembatas. Masing-masing dinamai Terawang Satu sampai lima.
Berbeda dengan goa lainnya yang bernuansa gelap, sesaat kita melangkah masuk dengan kedalaman 5-12 meter, kondisi di dalam goa cukup terang. Pada langit-langit goa terdapat beberapa lubang alami dengan berbagai ukuran. Lubang ini seperti menjadi jendela di dalamnya, sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalam. Bahkan, di Terawang Lima, lubang di atap goa lumayan besar.
Keindahan cahaya ini hanya bisa disaksikan saat Golden Time. Bias sinar sebagian menerobos melalui daun-daun, bahkan tidak jarang kita melihat beberapa ekor kera sedang berloncatan di antara ranting pohon.
Sinar matahari yang paling unik di Terawang Tiga. Langit goa tersebut mempunyai dua lubang kecil. Pada saat matahari berada tepat di atas lubang, dua sinar yang masuk menerobos kegelapan tampak bagaikan sorot sokle (search sky light).
Lampu sorot sokle biasanya dipakai untuk menarik perhatian pada acara besar yang membutuhkan kehadiran banyak pengunjung. Di Yogyakarta, biasanya dipakai untuk menandai peristiwa sekaten di Alun-alun Utara.
Sorot sokle di Goa Terawang juga mengingatkan adegan film Mister Bean yang mendadak jatuh dari langit. Banyak pengunjung selfie dengan telepon seluler berkali-kali. Bagi pencinta fotografi, sinar itu juga menjadi obyek yang menarik.
Pada masa kerajaan dulu, Goa Terawang digunakan sebagai tempat bertapa untuk memperoleh kekuatan gaib. Lalu, pada masa pemerintahan Belanda, goa ini sering dijadikan untuk tempat pertemuan pejabat-pejabat Belanda dengan Bupati Blora saat itu.
Kini, Goa Terawang menjadi destinasi wisata yang cukup dimintai oleh wisatawan lokal dan dari luar daerah. Area gua juga terus dikembangkan dengan adanya warung-warung dan area permainan anak-anak.
Di sekitar area goa juga terdapat banyak perumahan warga yang masih berbentuk rumah adat jawa tempo dulu, dengan dinding kayu dan atap yang tinggi. Tema rumah adat tempo dulu juga terlihat pada pintu masuk Goa Terawang. (acs)
Tags: Blora, Goa Terawang, Jateng, Sokle
-
Dosen FISIP Unida Resmi Dilantik Menjadi Ketua IPI Bogor-Depok Periode 2025-2028
-
Sopir Truk Kecelakaan Maut di Tol Ciawi Terancam 12 Tahun Penjara
-
Sidang Kasus Dewas PPJ, Transparansi Pemkot Bogor Dipertanyakan
-
Wujudkan 8 Misi Asta Cita, Disbudpar dan Tagar Motekart Tebar MBG di SDN Banjarwaru