Bogor, pelitabaru.com
Kamis pagi, 21 November 2024, Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (Pustaka) Kementerian Pertanian RI menggelar acara launching Taman Baca dan Penguatan Literasi Pertanian di halaman kantor Kelurahan Rancamaya. Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 anak-anak perwakilan dari beberapa sekolah, termasuk SDN Rancamaya 1 dan 2, SDIT Biruu Wattaqwa, serta peserta dari Taman Baca Putra Bangsa dan Taman Baca Sahira.
Acara dibuka dengan sambutan dari Lurah Rancamaya, Ade Iman Mulyawan, S.Si, M.M, yang menyatakan, “Taman Bacaan telah terbentuk di RW 01, RW 09, dan di Kelurahan. Kami berharap setiap RW dapat memiliki taman baca, sehingga Rancamaya dapat menjadi kelurahan literasi.” Dia menekankan pentingnya peningkatan minat baca di kalangan masyarakat.
Camat Bogor Selatan, Iman Khaerudin, SE, juga menekankan bahwa literasi adalah kunci untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Ia berharap semua 16 kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan dapat menyediakan pojok baca di wilayahnya masing-masing.
Kepala PUSTAKA Kementerian Pertanian, Muchlis, SE, M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mengenalkan pertanian kepada anak-anak di Rancamaya, yang telah ditetapkan sebagai kampung durian. “Melalui dongeng, kami harap anak-anak akan mencintai pertanian dan berkeinginan menjadi petani milenial,” ungkapnya.
Di acara yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bogor, Rudiana, S.STP, M.Sc, mengungkapkan terimakasih atas inisiatif ini dan menekankan dua misi penting dari Presiden, yaitu swasembada pangan dan penguatan SDM melalui literasi.
Acara dilanjutkan dengan pelantikan Bunda Literasi, serta simbolis penyerahan produk pertanian dari warga Rancamaya, dan pemberian buku oleh PUSTAKA Kementan. Puncak acara diwarnai dengan dongeng interaktif bertema pertanian yang disampaikan oleh Kak Ansori dari Kampung Dongeng. Dengan metode sulap dan boneka Dodo, dongeng ini memukau anak-anak yang antusias dan gembira.
Dengan adanya Taman Baca dan kegiatan literasi ini, diharapkan minat baca masyarakat, khususnya anak-anak, dapat terus ditingkatkan, dan Rancamaya dapat menjadi contoh di bidang literasi pertanian di Indonesia. (Zie)
