Demak, Pelitabaru.com
Kabar soal adanya peziarah di Makam Sunan Kalijaga dan Masjid Agung Demak yang mendapatkan makanan basi saat membeli di pedagang sekitar langsung ditindak lanjuti Dinas Pariwisata setempat.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahya Rini bersama jajarannya langsung mengunjungi lokasi dan melakukan sejumlah pertemuan dengan para pedagang asongan dan souvernir di lokasi wisata tersebut guna memberikan pembekalan agar tidak lagi terjadi hal yang menjadi sorotan Bupati Demak, Eisti’anah.
Hasilnya, para pedagang asongan, kemudian souvernir dan kuliner di Kadilangu akan dibekali tentang Sapta Pesona Pariwisata. “Alhamdulillah kami sudah bertemu dan yang mengembirakan pedagang sepakat untuk bersama sama menjaga nama baik Demak,” Endah usai bertemu dengan jajaran pengurus paguyuban dan pendamping pedagang Kawasan Kadilangu ddi kediaman pengurus Kasepuhan Sunan Kalijaga Kristiawan.
Selain itu, Endah juga menegaskan, tindak lanjut dari pertemuan itu disepakati beberapa hal, antara lain ke depan warung warung makan yang berjualan di kawasan Kadilangu akan memasang daftar menu dan harga agar pembeli yang datang tidak bingung atau ragu ragu.
“Ke depan payuban juga akan lebih proaktif menjalin komunikasi dengan bersama dengan begitu masalah masalah yang ada dapat segera diatasi. Rekomendasi yang langsung ditindaklanjuti adalah pembentukan Satgas,” kata Endah lagi.
Intinya lanjut Endah, ke depan payuban juga akan lebih proaktif menjalin komunikasi dengan bersama dengan begitu masalah masalah yang ada dapat segera diatasi. Rekomendasi yang langsung ditindaklanjuti adalah pembentukan Satgas.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Ketua Pelaku Usaha Kadilang (Pusaka) Zaenal, mengatakan, pihaknya minta maaf atas kejadian tersebut, ‘’Ini kekhilafan dari anggota kami, meski begitu kami minta maaf dan berjanji ke depan tidak akan terjadi lagi. Di sini (Kadilangu-red) adalah tempat kami cari makan, tidak mungkin kami kotori sendiri,’’ujar Zaenal diamini anggota yang lain.
Zaenal lebih lanjut menyampaikan, terima kasih atas terselenggaranya pertemuan dan dialog dengan seperti ini. ‘’Matur nuwun Bu Endah atas pertemuan ini, kalau begini saya bisa ‘ngudho roso’, temen temen lain silakan menyampaikan ‘uneg uneg’nya,’’ ujar Zaenal yang pada pertemuan itu yang dihadiri juga pengurus dan koordinator pedagang, yakni Sri Rejeki Pengurus LODAS (Los dasar) dan Retno Setyorini serta Untung, Ketua Warshov (Warung & Sovenir), dan Basuki, Ketua Roda As ( Ronde Dawet dan Asongan ).
Terkait Satgas, Zaenal memastikan jika organ ini menjadi tangan panjang, sekaligus diberi kewenangan untuk mengawal hal hal yang telah menjadi kesepakatan. ‘’Satgas ini semacam Polsus, tetapi pedagang sendiri yang membentuknya. Jadi ini dari pedagang, oleh pedang dan untuk pedagang,’’tambah Zaenal.
Zona khusus
Hal ini juga menjadi usulan yang mengemuka pada pertemuan bersama di Kadilangu. Intinya mereka sepakat adanya penentuan zona yang steril dari pedangan. Mengapa perlu ada tempat steril, atau sebut zona merah karena mengganggu lalu lintas di area makam kadilangu. ‘’Pertemuan dan dialog ini sungguh produktif, alhamdulillah soal zona pedagang juga menyadari agar tidak macet atau semrawut,’’katanya.
Selain zona merah, atau daerah steril soal kebersihan juga ada rekomendasi. Intinya pedagang diharapkan punya tanggung jawab secara bersama menjaga kebersihan ini. Untuk implementasi dan lain lain ke depan ada forum teknis untuk pembahasan lebih lanjut. Namun agar ada komitmen bersama disepakati masing masing membuat pakta integritas (jay)
Tags: Demak, Dinas Pariwisata, Endah Cahya Rini, Makam Kalijaga
-
Kapolri Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Polri, dan Para Kapolda
-
Wakil Ketua MPR Dukung Ketahanan Pangan Prabowo Melalui Bazar Pangan Murah
-
Kerjasama Kolaborasi Tri Dharma Perguruan Tinggi antara DPP FKD Indonesia dan Universitas Bhakti Kencana Bandung
-
75 Dokter Muda Unhan Pendidikan di RSUD Kota Bogor