Jakarta, Pelitabaru.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kementerian/lembaga negara untuk benar-benar menindaklanjuti ‘oleh-oleh’ G20 di Bali yang berujung pada rencana bantuan investasi sekitar senilai Rp300 Triliun lebih.
“Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus,” ujar Jokowi seraya menyebut komitmen investasi yang sudah ada tidak bisa terealisasi di lapangan seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet, kemarin.
Pernyataan Jokowi ini merujuk pada pendanaan transisi energi melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun (asumsi kurs Rp 15.564 per US$).
Sebagai gambaran, JETP yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dan Jepang akan memimpin negosiasi dengan International Partners Group terkait pendanaan transisi energi di Indonesia, terutama untuk meninggalkan batu bara sebagai sumber energi pembangkit listrik.
Adapun alasan Biden Cs memberikan janji anggaran yang begitu besar untuk Indonesia adalah agar transisi energi menjadi lebih hijau dapat terwujud serta mengurangi emisi karbon atau efek gas rumah kaca.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimudin menjelaskan pembangkit listrik memang berkontribusi paling besar menghasilkan emisi karbon di Indonesia.
Untuk diketahui, dari emisi CO2 yang dihasilkan Indonesia, 42% berasal dari pembangkit listrik, 23% dari sektor transportasi, kemudian 23% dari sektor industri, dan 12% sisanya berasal dari rumah tangga.
Sebab, menurutnya, saat ini sebagian energi pembangkit listrik di Tanah Air masih banyak yang berasal dari fosil, terutama batu bara.
“Jadi batu bara itu 60-an% atau 2/3. Terus ada gas, diesel, dan segala macamnya, sehingga kira-kira kita punya emisi per kilo watt hour itu, 1 kWh, sekitar 0,7-0,75 kilo. Jadi 1 kWh itu (menghasilkan) 750 gram emisinya. Itu termasuk tinggi kalau dirata-ratakan,” jelas Rachmat.
Oleh karena itu, dalam tanggung jawab Indonesia untuk ikut serta mengurangi emisi karbon dunia, Indonesia akan secara bertahap menggantikan pembangkit listrik yang sebelumnya masih menggunakan batu bara menjadi pembangkit listrik yang menghasilkan energi terbarukan. Tentunya dengan menggunakan dana yang dijanjikan Biden Cs tersebut. (adi/fuz/gin/*)
Tags: Energi, JETP, Joe Biden, Presiden Jokowi, Transisi Energi
-
Raden Minda Kusumah Raih Penghargaan Dosen Terbaik Politeknik Pajajaran ICB Bandung 2025
-
Kejagung Inginkan Sinergitas Dengan PWI Terjaga Dengan Baik
-
CDC UBP Karawang – BRI Region 7 Jakarta 2 Gelar Campus Hiring
-
Mantan Napi Kepergok Curi Motor di Cibungbulang Dihajar Massa, Satu Kawanannya Kabur
Keterangan Pers Presiden Jokowi, Istana Negara, 10 Oktober 2022. (Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)