Munculnya Awan Berbentuk Mbah Petruk, Ingatkan Warga Sekitar Gunung Merapi Agar Waspada

Magelang, Pelitabaru.com

Gunung Merapi kembali erupsi. Semburan awan panas yang membumbung ke udara pun sontak membuat warga kembali cemas. Menariknya, gumpalan asap pada Minggu (12/3/2023) membuat warga sekitar gunung waspada, sebab berbentuk Mbak Petruk di atas Gunung Merapi.

Gambar ini viral di media sosial. Dikutip dari Liputan6.com, terlihat dari video, gumpalan awan hitam itu memiliki bentuk yang menyerupai tokoh pewayangan Jawa, Petruk, dengan hidung panjang yang khas.

Mbah Petruk sendiri kerap dihubungkan dengan misteri di Gunung Merapi, terutama yang berkaitan dengan erupsi. Diyakini, sosok gaib ini bersemayam di puncak Merapi. Bahkan, bagi masyarakat di sekitar Gunung Merapi, khususnya di desa Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sosok Mbak Petruk adalah sosok gaib. Hal ini berbeda dengan sosok Mbah Marijan yang merupakan juri kunci dan berwujud nyata.

Mbah Petruk diyakini kerap muncul berupa bentukan awan dari erupsi yang terjadi di Gunung Merapi sebagai pesan agar masyarakat waspada. Pada tahun 2010 lalu, sosok awan berbentuk Mbah Petruk ini juga pernah viral ketika Merapi meletus. Saat itu, dipercaya kedatangan Mbah Petruk membawa perlindungan.

“#SedulurMerapi untuk Obyek Wisata Alam (OWA) di lingkup Taman Nasional Gunung Merapi, hari Minggu 12 Maret 2023 kami tutup untuk sementara,” tulis unggahan akun Instagram @btn_gn_merapi, Minggu (12/3/2023).

Dalam unggahan tersebut, Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, sejumlah obyek wisata  yang ditutup sementara antara lain Objek Wisata Alam Jurang Jero, Tlogo Muncar dan Kalikuning-Plunyon.

“Sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi tersebut, maka kami sampaikan aktifitas Objek Wista Alam Jurang Jero; Objek Wisata Alam Tlogo Muncar dan Objek Wisata Alam Kalikuning-Plunyon, ditutup sementara terhitung mulai 12 Maret 2023,” tulis Wahyudi.

Pengumuman itu disampaikan melalui surat bernomor PG. 04 /BTNGM/TU/Ren/03/2023 yang diterbitkan Minggu, 12 Maret 2023. Penutupan objek wisata itu merupakan buntut kejadian rangkaian luncuran awan panas sejak Sabtu kemarin, dan hasil pengamatan Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Baca Juga :  Gunung Merapi Erupsi, Tinggi Kolom 2.000 Meter

BPPTKG juga    mencatat ada 41 awan panas guguran yang keluar dari kawah Merapi, Sabtu, 11 Maret 2023 dengan jarak luncur maksimal 4 km ke barat daya.Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menyebutkan bahwa luncuran itu adalah yang terbesar kedua setelah aktivitas di tanggal 27 Januari 2021.

“Pada tanggal tersebut, Merapi mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 52 kali. Suara guguran terdengar 4 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan,” kata Agus.

Bahkan, menurut BPPTKG, hingga kini tercatat sudah enam kali Merapi mengeluarkan awan panas. BPPTKG juga mengimbau agar pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi.

Selanjutnya, dalam pengamatan BPPTKG, Minggu 12 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB, terlihat Gunung Merapi masih mengeluarkan awan panas guguran 6 kali. Jarak luncur maksimal 2 km menuju barat daya.

Selain itu ada tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 km ke barat daya. Status Gunung Merapi, hingga kini, masih siaga, belum ada peningkatan status. Potensi bahaya saat ini, kata BPPTKG, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Di sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak

Pagi ini, secara meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-20 °C, kelembapan udara 70-97 persen, dan tekanan udara 56,7-676 mmHg. Secara visual, gunung terlihat jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.

Di sisi lain, meski abu setebal satu sentimeter (cm) menutupi wilayah alun-alun Magelang, tapi tak menghentikan aktivitas pagi hari di sana. Bahkan, para pedagang tetap berjualan seperti biasa. (adi/fuz/gin/*)

Tags: , ,