KPK Harus Lebih Garang, Jangan Banyak Drama!

Ahmad Sahroni. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Pelitabaru.com

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengingatkan Calon Dewan Pengawas (Cadewas) KPK agar menjalankan tugasnya dengan profesionalisme tinggi dan tanpa drama. Ia menekankan bahwa Dewas KPK harus memiliki integritas serta independensi yang kuat dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap lembaga pemberantasan korupsi.

“Saya tidak bertanya, hanya ingin menyampaikan pesan. Jika Ibu terpilih nanti sebagai Dewas, Ibu harus memiliki integritas dan independensi yang kuat terhadap lembaga yang Ibu awasi,” ujar Sahroni kepada Cadewas Elly Fariani dalam Rapat Konsultasi dan Pendalaman Dewan Pengawas KPK Masa Jabatan 2024-2029, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Politisi Fraksi Partai NasDem ini juga mengingatkan agar Dewas tidak terpengaruh oleh kepentingan kelompok tertentu. Ia berharap Dewas yang terpilih dapat menjalankan fungsi pengawasannya secara adil dan transparan.

“Ibu tidak boleh membuat drama, mengingat lembaga ini memiliki kekuatan besar. Jangan berkelompok pada kelompok tertentu yang dapat memanfaatkan Ibu sebagai pengawas untuk tujuan yang tidak baik,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Elly Fariani menyatakan komitmennya untuk menjaga integritas dalam menjalankan tugas.

“Soal integritas, itu hal yang saya jaga, Pak. Saya tidak ingin membawa malu bagi almarhum orang tua saya maupun perguruan tinggi saya. Saya lulusan STAN, dan saya yakin mereka juga akan malu jika saya bekerja tanpa menjaga integritas,” ujar Elly.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo juga menegaskan kepada Calon Dewan Pengawas (Cadewas) KPK Benny Jozua Mamoto bahwa menjadi seorang Dewas haruslah memiliki keberanian yang lebih. Ia pun menanyakan apakah Benny memiliki keberanian dalam mengawasi kerja-kerja KPK kedepannya.

“Sejauh mana Pak Benny bisa mengawasi itu nanti? Apakah Pak Benny punya keberanian misalkan? Sementara Bapak misalkan rekam jejak Bapak di Kompolnas misalkan ya kurang-kurang garang menurut saya,” kata Rudianto.

Baca Juga :  Soal Keterangan Palsu, KPK Ingatkan Azis Syamsuddin

Politisi Fraksi Partai NasDem tersebut menjelaskan, seorang Dewas KPK harus benar-benar serius melakukan fungsi pengawasannya. Seperti pada pelanggaran etik, pelanggaran moral, hingga pada proses penyidikan yang mungkin terdapat oknum yang melanggar ketentuan.

“Dewan pengawas esensinya menurut saya harus garang, Pak. Dia harus betul-betul mengawasi gitu, namanya pengawas ya kalau ada pelanggaran etik pelanggaran moral, ada misalkan proses penyidikan ke penuntutan ada permainan,” tegasnya.

Untuk itu, ia berharap kehadiran Dewas mampu menjaga moral etik KPK kedepannya.

“KPK ini lembaga super body Pak, kehadiran dewan pengawas ini betul-betul diharapkan mampu menjaga moral etik dan kita tahu hari ini KPK begitu banyak persoalan dari kepala sampai level bawah saling lapor antar komisioner dengan dewas misalkan. Ini kan tontonan-tontonan yang menurut saya lucu-lucuan Pak. Nah kita berharap KPK ke depan tidak seperti itu,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Benny mengungkapkan komitmennya dalam memiliki ketegasan pada penegakan hukum dan implementasinya di lapangan.

“Memang perlu ketegasan supaya nantinya kehadiran penegak hukum implementasi hukum di lapangan itu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan berdampak kepada mereka yang melakukan itu akan berpikir dua kali kalau nanti dia akan melakukan lagi,” ungkapnya.  (din)

Tags: , ,