Jakarta, pelitabaru.com
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajaran melakukan deteksi dan sterilisasi terhadap setiap tempat ibadah sebelum Natal. Hal ini tak lepas dari adanya kemungkinan dugaan aksi terorisme saat momen perayaan dan peribadatan.
“Patroli rutin di lokasi dan waktu rawan juga dioptimalkan, dengan melibatkan unsur pengamanan swakarsa. Libatkan tokoh lintas agama agar tercipta kerukunan antarumat beragama,” tutur Kapolri dalam keterangannya, Minggu (22/12/2024).
Lebih lanjut, Kapolri juga menegaskan pentingnya deteksi dini terhadap ancaman terorisme. Seluruh petugas harus melakukan patroli rutin di berbagai lokasi, khususnya wilayah yang terdeteksi rawan.
Selain itu, Kapolri juga meminta seluruh jajaran untuk mengantisipasi berbagai potensi kerawanan, termasuk kepadatan penumpang di jalur penyeberangan serta lonjakan pengunjung di tempat wisata.
Listyo juga mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi cuaca ekstrem. TNI, Polri, dan stakeholder terkait diminta memastikan kesiapan tim siaga bencana, rehabilitasi, dan distribusi bantuan bagi wilayah rawan bencana. Selain itu, pengawasan terhadap ketahanan pangan, BBM, dan distribusi logistik juga menjadi perhatian utama
Untuk memastikan hal ini, Polri pun membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mengantisipasi kemungkinan curah hujan tinggi selama libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025.
Langkah ini bertujuan menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi selama periode tersebut.
“Kami mempersiapkan personel untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana. Untuk itu, kami membentuk Satgas khusus dalam Operasi Lilin 2024 untuk menangani situasi tersebut,” ujar Kapolri.
Lanjut Sigit, Satgas khusus ini melibatkan berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB. Kapolri pun menekankan pentingnya sinergi dan soliditas antar-stakeholder guna memastikan pengamanan selama libur Nataru berjalan lancar.
“Sinergitas dan soliditas seluruh pemangku kepentingan adalah kunci utama untuk memastikan pengamanan dan pelayanan selama rangkaian Operasi Nataru terlaksana dengan baik,” kata Sigit.
Dalam moment Nataru ini, Kapolri juga memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada dua gelombang, yakni tanggal 21 dan 28 Desember 2024, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
“Kami telah memetakan potensi kepadatan di jalur-jalur utama, seperti jalur tol, arteri, dan penyeberangan laut. Upaya rekayasa lalu lintas dan koordinasi lintas sektor telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan,” kata Sigit
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan amanat dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2024yang digelar di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, Bali. Operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan, termasuk 75.447 personel Polri, guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Listyo menjelaskan, Polri mendirikan 2.794 posko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Posko tersebut terdiri dari 1.302 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu.
“Sebanyak 61.452 objek pengamanan menjadi fokus utama, mencakup gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata, serta lokasi perayaan tahun baru,” kata Listyo dalam keterangan tertulis, Jumat 20 Desember 2024.
Listyo menerangkan puncak arus mudik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sedangkan puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. (Ito)
Tags: Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, Nataru, Terorisme
-
Audiensi dengan KONI, ESI Kabupaten Bogor Maksimalkan Bibit Potensi Lokal
-
Megawati : AKBP Rossa Purbo Bekti, Sini Datang ke Saya Jangan Pengecut!
-
PT KAI Tambah Frekuensi KA Lokal Pangrango Bogor – Sukabumi 8 Perjalanan Sehari
-
Fetty Anggraenidini Sosper Optimalisasi Tenaga Kerja di Bogor, Warga: Kami Senang Bisa Ketemu Dewan