Ini Respon Satgas Covid-19 Terkait Pernyataan Menkes 

Budi Gunadi Sadikin. /Dok. BNPB Indonesia

Jakarta, Pelitabaru.com

Satgas Penanganan Covid-19 mengakui tracing, testing, dan treatment (3T) di Indonesia salah secara epidemiologi.

“Seperti yang dijelaskan Menkes, capaian testing di Indonesia masih didominasi oleh testing mandiri,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Sabtu (23/1/2021).

Satgas Covid-19 memastikan terus mendorong upaya peningkatan tracing, testing, dan treatment di level daerah dan nasional. Sehingga diharapkan nantinya akan memberikan gambaran lebih baik terkait rantai penularan Covid-19.

“Satgas terus memonitor dan mendukung peningkatan kapasitas 3T Seperti yang dijelaskan Menkes,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menilai sistem pemeriksaan (testing) Covid-19 di Indonesia salah secara epidemiologi. Sebab, testing tidak dilakukan terhadap orang-orang baru.

Menurutnya, hal tersebut berpengaruh terhadap jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah, meski jumlah testing disebut sudah melampaui target WHO. Bahkan, ia mengibaratkan testing, tracing, dan treatment ( 3T) serta isolasi bagaikan menambal ban bocor.

“Cara testingnya salah, testingnya banyak, tapi kok naik terus. Habis dites orang kayak saya setiap kali mau ke Presiden dites barusan saya diswab. Seminggu bisa 5 kali swab karena masuk Istana. Emang bener gitu? Testing kan enggak gitu harusnya kan,” ujar Budi dikutip dari acara “Vaksin dan Kita” yang diselenggarakan Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat, yang ditayangkan kanal YouTube PRMN SuCi, Jumat (22/1/2021).

Eks Wakil Menteri BUMN ini mengatakan, testing yang efektif secara epidemiologi bukan tes mandiri. Seharusnya, yang dites adalah orang suspek Covid-19.

“Ya aku diajarin tuh sama temen-temen dokter, bukan testing mandiri. Yang dites tuh orang yang suspek, bukan orang yang mau pergi kayak Budi Sadikin mau ngadep Presiden. Nanti 5 kali (dites) standar WHO kepenuhi tuh, 1 per 1.000 per minggu. Enggak ada gunanya testingnya secara epidemiologi,” ucapnya.

Baca Juga :  Peduli Disabilitas, Kemensos Ciptakan GRUWI dan GRITA

Budi menyatakan, perihal cara testing, tracing, dan treatment harus segera dibenahi. “Hal-hal yang gitu-gitu yang mesti diberesin,” kata dia. (acs)

Tags: , , , ,