Halmahera Utara Kehabisan Alat Rapid Test

Halmahera, Pelita baru

Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, mulai kehabisan alat rapid test. Akibatnya, seluruh Puskesmas di Halmahera Utara (Halut) tidak melayani orang yang bepergian untuk mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.

Meski begitu, ada salah satu rumah sakit di Tobelo, Halut, yang masih menyediakan stok rapid test. Namun, bagi orang yang ingin bepergian, yang ingin rapid, akan dikenakan tarif ratusan ribu rupiah.

Pantauan di Rumah Sakit (RS) Bethesda GMIH, di Jalan Kemakmuran Tobelo, Halut, tak sedikit orang yang antre untuk dapat melakukan rapid test. Mereka pun mengeluhkan tarif rapid test per orang sebesar Rp 200 ribu.

Hartono, salah satu mahasiswa asal Desa Luari, Kecamatan Tobelo Utara, kepada cermat mengatakan, dirinya mau keluar daerah dengan tujuan ke Kota Makasar, Sulawesi Selatan.

“Saya mau balik ke Makassar untuk selesaikan studi, sehingga saya ingin melakukan rapid test, tapi mahal sekali,” kata Hartono, ketika ditemui di depan RS Bethesda GMIH Tobelo pada Selasa (22/12/2020).

Hartono bilang, saat dirinya sampai ke Bethesda GMIH Tobelo, salah satu petugas RS mengatakan untuk biaya rapid test sebanyak Rp.200.000.

“Saya sudah bilang, saya ini mahasiswa, tetapi kata petugas semua sama saja, tetap Rp. 200.000,” kata dia.

Arifin Darise, warga yang juga antre mengaku, saat ia melakukan rapid test, ia pun meminta bukti pembayaran. Ia pun menunjukkan bukti tersebut sebesar Rp 200 ribu.

Terpisah, Direktur RS Bethesda GMIH Tobelo dr. Herianto Tantri, saat dikonfirmasi membenarkan biaya untuk rapid test sebesar Rp 200.000. tarif tersebut, katanya, berlaku di RS swasta. Bukan RS pemerintah. “Iya benar, torang (kami) kan Rumah Sakit swasta,” jelasnya.

Baca Juga :  Jokowi Ajak Tanam Porang Hingga Vetiver

Herianto bilang, di puskesmas, sebelumnya, rapid test gratis karena bantuan pemerintah. Namun, saat ini, lagi kosong.

Arifin Darise, warga yang juga antre mengaku, saat ia melakukan rapid test, ia pun meminta bukti pembayaran. Ia pun menunjukkan bukti tersebut sebesar Rp 200 ribu.

Terpisah, Direktur RS Bethesda GMIH Tobelo dr. Herianto Tantri, saat dikonfirmasi membenarkan biaya untuk rapid test sebesar Rp 200.000. tarif tersebut, katanya, berlaku di RS swasta. Bukan RS pemerintah. “Iya benar, torang (kami) kan Rumah Sakit swasta,” jelasnya.

Herianto bilang, di puskesmas, sebelumnya, rapid test gratis karena bantuan pemerintah. Namun, saat ini, lagi kosong. (kum/cer)

Tags: , , ,