Sijunjung, pelitabaru.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat bersama Tim Ekspedisi Patriot dari IPB University, UNDIP dan ITB serta berbagai pemangku kepentingan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Potensi Unggulan Transmigrasi bertempat di Operation Room Kantor Bupati Sijunjung pada Kamis (2/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, jajaran Asisten Setdakab, pimpinan OPD terkait, BPS, ATR/BPN, camat, perwakilan akademisi hingga pihak swasta. FGD dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sijunjung, Dr. Zefnihan A.P., M.Si., perwakilan Tim Ekspedisi Patriot Dr.Ing. Prihadi Nugroho, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
David Rinaldo S. STP., serta dilanjutkan dengan foto bersama.
Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Sijunjung, Dr. Zefnihan A.P., M.Si., menekankan pentingnya menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat ekonomi baru di Sumatera Barat. “Transmigrasi pola baru bukan sekadar memindahkan orang, tetapi mengembangkan kawasan. Dengan potensi lahan hingga 2.000 hektare dan dukungan swasta, kita berharap wilayah ini mampu berkembang menjadi pusat ekonomi baru dalam 20 tahun ke depan,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, David Rinaldo menegaskan bahwa kawasan transmigrasi Muara Takung-Kamang Baru termasuk ke dalam 45 kawasan prioritas nasional. Program ini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, tetapi juga peningkatan kualitas SDM serta pembentukan ekosistem bisnis desa dari hulu hingga hilir.
Ketua Tim Ekspedisi Patriot UNDIP, Dr.Ing. Prihadi Nugroho memaparkan tiga output utama dalam FGD, yaitu rekomendasi evaluasi kawasan transmigrasi, desain pengembangan komoditas unggulan, serta desain model kolaborasi kelembagaan ekonomi. Analisis yang dipaparkan menunjukkan potensi besar pada komoditas perkebunan sawit, padi, jagung, kopi, hingga hortikultura. Namun, tantangan masih ada pada aspek kualitas SDM, akses infrastruktur, serta penguatan kelembagaan ekonomi.
Diskusi interaktif bersama OPD dan stakeholder menyoroti berbagai isu strategis, mulai dari peningkatan kapasitas petani, pengembangan rantai pasok komoditas, hingga peluang investasi swasta di sektor perkebunan dan hortikultura.
Beberapa peluang potensial yang mengemuka antara lain pengolahan sawit, pengembangan pisang sebagai komoditas unggulan di Padang Tarok, serta rencana pembangunan pabrik pengolahan hasil pertanian.
Ketua Peneliti Tim Ekspedisi Patriot IPB University, Dr. Veralianta Br. Sebayang, S.P., M.Si., menegaskan bahwa analisis yang lebih luas masih dalam proses penyusunan berbasis data sekunder. “Harapannya nanti pemetaan dilakukan dari seluruh aspek, termasuk rantai pasok dari hulu ke hilir. Dengan demikian, pengembangan di Kabupaten Sijunjung tidak hanya terfokus pada on-farm kelapa sawit saja, tetapi juga industrinya. Keunggulan komparatif dan kompetitif harus ditunjukkan melalui riset, sehingga hasilnya bisa menjadi basis bagi kementerian dalam menyusun kebijakan nasional, termasuk peluncuran program investasi di wilayah yang dituju,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Ekspedisi Patriot ITB, Dr. Destina Ratna Asih Kadarsah turut menambahkan bahwa peran multistakeholder menjadi kunci untuk terciptanya kolaborasi kelembagaan ekonomi yang kondusif dan partisipatif.
Melalui FGD ini, Pemkab Sijunjung berharap masukan dan rekomendasi yang disusun dapat menjadi pijakan penting dalam membangun kawasan transmigrasi Muara Takung-Kamang Baru sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan dan mendorong investasi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (adi)
Tags: Pemkab Sijunjung