Cianjur, Pelitabaru.com
Curug Citambur adalah salah satu destinasi wisata di Cianjur, Jawa Barat, yang sangat diminati para wisatawan dan sangat terkenal. Curug Citambur menawarkan pemandangan air terjun setinggi sekitar 130 meter. Curug ini mulai dipromosikan sebagai tempat wisata sejak 2014. Lokasinya ada di daerah Pasirkuda, Kabupaten Cianjur Selatan.
Curug Citambur memiliki tiga tingkatan air terjun dimana tingkat pertama berketinggian 12 meter, sedangkan tingkat kedua berketinggian 116 meter, dan yang paling tas adalah 2 meter. Aliran air terjunnya membentuk sebuah sungai yang bisa digunakan untuk berenang atau bermain air.
Air curug yang berada di ketinggian kurang lebih 1.400 Mdpl ini terkenal sangat dingin dan memiliki debit air yang besar terlebih saat musim penghujan.
Kondisi tersebut membuat Curug Citambur selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya yang begitu keras bergemuruh. Curug Citambur yang dibatasai tebing curam dan debit air yang besar akan sangat berbahaya jika berada dibawah guyuran airnya. Namun curug ini memiliki keindahan yang membuat terpana.
Ada dua versi mengapa curug itu bernama Curug Citambur. Versi pertama karena pada zaman dahulu suara setiap air yang jatuh dari atas curug ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti suara Tambur, sebuah alat musik tabuh yang dipukul. Tetapi seiring menyusutnya volume air, bunyi itu tak terdengar lagi.
Sedangkan versi lain menyebutkan curug tersebut dulu termasuk wilayah Kerajaan Tanjung Anginan, yang rajanya bergelar Prabu Tanjung Anginan. Pusat kerajaannya berada di Pasirkuda, yang kini termasuk Desa Simpang dan Desa Karangjaya.
Dugaan pusat kekuasaan di sana karena ada batu yang berbentuk kursi yang diyakini warga sebagai tempat duduk raja. Sementara itu, nama Pasirkuda karena ada sebuah batu di bukit (pasir dalam bahasa Sunda) yang berbentuk kuda.
Pada saat kerajaan berdiri, setiap raja mau mandi ke curug selalu ditengarai dengan suara tambur, yang ditabuh para pengawal. Suara berdebumnya alat musik tabuh itu terdengar cukup jauh sehingga warga Pasirkuda menyebutnya Curug Citambur. Namun belum diketahui sejarah dan masa keberlangsungan Kerajaan Tanjung Anginan.
Rute yang ditempuh untuk menuju Curug ini bisa diambil dari arah Bandung menuju ke Soreang lalu diteruskan ke wilayah Pasir Jambu kemudian Ciwidey. Selanjutnya ambilah rute menuju Wisata Alam Situ Patengan, sebelum sampai akan melewati pertigaan dekat kantor Kecamatan Rancabali.
Kemudian belok menuju ke arah kanan yaitu ke arah Perkebunan Teh Sinumbra dengan waktu tempuh sekitar kurang lebih 1,5 jam melaju ke Desa Karangjaya. Sesampai di Kantor Desa Karangjaya, yang mana tempatnya berada didepan pintu masuk menuju Curug Citambur.
Dari gerbang tersebut perjalanan masih sekitar 200 meter hingga tempat parkir yang telah tersediakan. Selanjutnya berjalan kaki dari parkir ke area Curug.
Fasilitasnya yang sudah ada di tempat tersebut seperti toilet, tempat ibadah, lahan parkir, dan penginapan. Khusus pengunjung yang ingin menginap disarankan memesan vilanya terlebih dahulu. (berbagai sumber/*)
Tags: Curug Citambur
-
Disdik Diminta Evaluasi Kepsek SDN Pabuaran 05 Cibinong
-
Amanat Kasad Tegaskan Komitmen TNI AD Wujudkan Ketahanan Nasional Di Bacakan Saat Upacara 17an Di Kodim Blitar
-
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Klaim JHT Hingga Rp15 Juta Lewat Aplikasi JMO
-
Camat Nanggung Ajak Generasi Muda Bangkit Menuju Bogor Istimewa dan Gemilang