Bekasi, Pelitabaru.com
Dalam upaya membentengi merosotnya karakter siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 mengadakan Camping Religi. Setidaknya, adanya kegiatan tersebut menumbuh kembangkan nilai-nilai religi bagi siswa tersebut.
Ustad Syamsuri Al Batawi Guru Agama Islam SMP Negeri 2 Kota Bekasi, Jumat (06/10/2023) mengngkapkan, pelaksanaan camping religi di sekolahini bertujuan menumbuh nilai-nilai religi terhadap siswa. Saya lihat hari ini karakter anak-anak mulai merosot, bila kemerosotan ini tidak kita bentengi kasihan anak-anak kita.
Selanjutnya, terkait nilai-nilai religi kita ingin membiasakan anak-anak sholat berjamaah, baca Alqur’an dan saya berkeinginan anak-anak kita saling dekat, saling bersilaturahmi, serta kompak terhadap temen-temennya. Sehingga dapat menemukan nilai-nilai relegi dalam sehari-hari.
“Dengan membiasakan sholat berjamaah, sholat dhuha, sholat subuh, minimal lulusan SMP Negeri 2 ini anak-anak hafal juz ke 30. Juga kita juga menanamkan nilai-nilai patriotism, setiap 17 Agustus anak-anak diharuskan memasang bendera dirumahnya masing-masing,” jelasnya.
Sebagai guru SMP Negeri 2 saya memperkenalkan produk dan program baru yangbernama caaming reiligius. Mungkin ditempat-tempat lain ada yang menggunakan istilah Mabit atau malam bina imam dan takwa, tetapi saya ingin menampilkan camping religious.
Harapan saya, sebagai guru Agama Islam saya ingin menanamkan nili-nilai relegius kepada anak-anak, menananamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, anak-anak yang belum terbiasa bangun malam tahajut, anak-anak bisa dibiasakan yang belum terbiasa sholad dhuha bisa dibiasakan.
Tentunya, kebiasaan yang baik terhadap teman terhadap orang tua, guru perlu kita tanamkan sejak dini. Sekarang ini derasnya arus globalisasi, moderniasasi akan menggerus anak-anak generasi muda kita. Melalui kegiatan camping religi tersebut kita bangun dan pupuk nilai-nilai akhlak mulia mereka.
“Puncaknya kegiatan religi ini yang bernuansa keagaan dapat menanamkan akhlak-akhlak budi pekerti yang baik dan budi pekerti yang baik itu akan dapat bermanfaat bagi anak itu sendiri, juga bagi orang tua siswa, serta lingkungannya,” kata Samsudin.
Ditempat terpisah Kadisdik Kota Bekasi, Uu Saiful Mikdar menyambut baik pelaksanaan camping religi tersebut. Saya salut dengan kegiatan inprofisasi tersebut, karena kepala sekolah berupaya mengejar target semua siswa berpendidikan yang mempunyai profil Pancasila.
“Saya apresiasi kepada sekolah melakukan kegiatan ini tanpa menggunakan anggaran sekolah, kalau toh ada anggaran untuk anak-anak dan kegiatan tersebut merupakan salah satu terobosan dan kreatifitas Kepsek yang tidak bersandarkan anggaran,” kata UU Saiful Mikdar.
Jujur sepertinya saya dengar konsep percepatan dalam profil Pancasila di SMP Negeri 2 dengan minim anggaran tetapi obyeknya terpenuhi. Saya akan tanyakan kegiatan ini dan kalau bisa ditularkan ke sekolah lain, jangan sampai Kepsek mansetnya anggaran.
Apalagi anggaran kurikuler disekolah terbatas, tentunya semua kegiatan tidak dapat tercover. Namun secara umum pelayanannya, model karakter jenjang pendidikan menjadi kewajiban sekolah.
“Disdik tidak pernah melarang kegiatan-kegiatan yang sifatnya ektrakulikuler, tetapi lagi-lagi prosesnya harus sesuai ketentuan.kalau harus melibatkan komite, libatkan orang tua pengurus komite untuk mendesain. Kadang kalaiu Kepsek ikut ikutan dalam perencanaan, apalagi sampai memegang duit dan mengontrol penggunaan duit itu yang tidak boleh,” tegas Uu Syaiful Mikdar.(crs/ans)
Tags: Camping Religi, Karakter Siswa