Jakarta, pelitabaru.com
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Plaza BPJamsostek melalui Agen Perisai menggelar kegiatan pembinaan dengan melibatkan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jakarta Pusat di Ruang Rapat Lantai 20 Plaza BPJamsostek. Kegiatan ini bertujuan memperluas cakupan perlindungan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) bagi guru-guru keagamaan.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Plaza BPJamsostek, Ramdani, menyatakan FKDT merupakan mitra strategis dalam mendorong para guru diniyah agar mendapatkan hak perlindungan jaminan sosial.
“Guru-guru keagamaan memiliki peran besar dalam mendidik generasi bangsa. Karena itu, mereka juga berhak memperoleh Jaminan Sosial Ketenagakerjaan agar lebih tenang dalam menjalankan tugas mulia,” ujar Ramdani.
Dalam kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan bersama Agen Perisai dan pengurus FKDT Jakarta Pusat menyusun rencana kerja bersama, termasuk komitmen mendukung pendaftaran para guru diniyah sebagai peserta. Ramdani menegaskan, pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci agar sosialisasi program Jamsostek dapat lebih mudah diterima di kalangan pekerja informal, termasuk sektor pendidikan keagamaan.
Selain pembinaan, dilakukan pula penyerahan santunan jaminan kematian sebesar Rp42 juta kepada ahli waris almarhum Praktikno, seorang guru diniyah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.
Penyerahan santunan tersebut disaksikan langsung oleh pengurus FKDT Jakarta Pusat sebagai bentuk kepedulian sekaligus bukti nyata manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Menurut Ramdani, ke depan pihaknya bersama FKDT akan melaksanakan sosialisasi lebih luas kepada guru-guru informal. Termasuk sinergi untuk melakukan pendataan pekerja mitra kelurahan untuk diikutsertakan dalam program, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah kelurahan terkait implementasi.
Ramdani menambahkan, kegiatan tersebut diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan para guru diniyah.
“Kami ingin menjadikan perlindungan jaminan sosial ini sebagai gerakan bersama, agar para pahlawan pendidikan keagamaan merasa aman dan terlindungi dalam menjalankan tugasnya,” ujar Ramdani.(adi/*)