BOP PAUD/TK Diduga ‘Disunat’

Bogor, pelitabaru.com – Dana Batuan Opersional Pendidikan (BOP) untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak (TK) yang hampir setiap tahun dikucurkan Pemkab Bogor tak seutuhnya mengalir ke PAUD dan TK, karena diduga dipotong oleh oknum anggota Himpaudi dan Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kecamatan Parungpanjang.
“Diduga kuat telah terjadi pemotongan atau pungutan liar atas ribuan siswa PAUD/TK di Kecamatan Parungpanjang sebesar Rp15.000/siswa PAUD dan Rp30.000/siswa TK oleh oknum diduga pengurus Himpaudi/IGTK setempat. Di Parungpanjang terdapat 53 PAUD dan delapan TK, jika diakumulasi dan diasumsikan total ada 2000 siswa, maka oknum tersebut meraup sebesar Rp30 juta lebih,” ujar sumber yang minta identitasnya tidak disebutkan, Senin (3/2/2020).
Dijelaskannya, setiap tahunnya PAUD dan TK di Parungpanjang memperoleh dana BOP dari pemerintah daerah sebesar Rp600 ribu/siswa. Pungutan ternyata tak berhenti sampai disitu, terdapat pungutan lainnya seperti penandatanganan MoU Rp125.000, uang sosialisasi LPj Rp100.000, dan uang untuk monitoring dan evaluasi (Monev) Rp 150.000.
Ia menduga, pungutan juga terjadi pada PAUD/TK di kecamatan lain. Ia mengaku tidak dapat membayangkan kalau pungutan terjadi pada seluruh siswa PAUD/TK se Kabupaten Bogor yang jumlahnya mencapai puluhan ribu siswa. Tentu besar sekali yang didapat.
“Sebetulnya ujung tombaknya ada di ketua IGTKI dan Himpaudi kecamatan, bukan di kabupaten. Kalau Himpaudi kecamatan dihapus, pasti tidak ada lagi itu pungutan,” ungkapnya.
Ketika hal ini di konfirmasi ke Ketua IGTKI Kecamatan Parungpanjang, Pawestri mengaku tidak tahu menahu adanya dugaan potongan dana BOP untuk TK.
“Mohon maaf pak saya tidak tahu apa-apa,” ujar Pawes melalui Whatsappnya.
Sementara itu, Ketua Himpaudi Kecamatan Parungpanjang, Leni, menolak jika adanya potongan yang terjadi. Karena menurutnya, hal tersebut merupakan kesepakatan.
“Tolong tanya ke pelapor (nara sumber) hadir tidak rapat hari senin tanggal 27,” kata Leni ketika dihubungi.
Ia menduga, hal ini sengaja dihembuskan lantaran ada persaingan di internal Himpaudi, yang beberapa orang tidak suka jika dirinya kembali menjabat ketua Himpaudi Parungpanjang.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Entis Sutisna secara tegas akan mengumpulkan seluruh ketua Himpaudi se-Kabupaten Bogor.
“Kami sedang manampung masukan terkait penggunaan anggaran tahun 2019 kemarin, makanya kita perketat di tahun ini. Dan untuk pembinaan, kita akan panggil seluruh ketua Himpaudi kecamatan,” kata Entis.
Ia juga mengatakan, jika ada indikasi ke arah pungutan, ia berjanji akan bertindak tegas.
“Kami akan telusuri jika ada indikasi ke arah sana, dan selagi masih bisa kita bina ya kita lakukan pembinaan, kemudian kita buat pakta integritas agar kedepannya tidak terulang lagi,” ungkapnya. (adi)

Baca Juga :  PPKM Darurat, Satgas Covid-19 Kota Bogor Bentuk Posko Logistik untuk Bantu Warga Terdampak

Tags: