Jakarta, Pelitabaru.com
Kampanye penggunaan kendaraan listrik terus digaungkan pemerintah. Namun, di balik itu, rupanya penggunaan baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) yang berasal dari China justru menuai keluhan. Pasalnya, baterai tersebut tak tahan lama atau hanya bertahan sekitar setahun saja.
Hal itu diakui Director of Strategic Planning and Business Development, Pertamina New & Renewable Energy Fadli Rahman. Ia bilang, semula pihaknya dijanjikan bahwa daya tahan usia baterai motor listrik asal China akan mampu bertahan hingga 3-4 tahun ke depan.
Namun baru 1 tahun digunakan baterai motor listrik sudah mengalami kerusakan.
“Lifetime yang kita beli dari China itu dijanjikan 2-3 tahun tapi baru 1 tahun sudah rusak. Rusaknya macam-macam, cuma memang kalau motor idealnya selama mungkin,” kata dia dalam acara Press Conference and The Launch of Electric Vehicle White Paper by Deloitte Indonesia and Foundry, kemarin.
Oleh sebab itu, pihaknya melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) tengah mengupayakan supaya usia baterai yang diproduksikan IBC dapat berumur panjang. Paling tidak daya tahan usia baterai mampu bertahan di rentang waktu 4-5 tahun ke depan.
“Cuma memang kalau motor idealnya lifetime selama mungkin. Mungkin sekitar 4-5 tahun itu yang kita targetkan sekarang,” ujar dia.
Sementara, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan cukup wajar apabila usia baterai yang digunakan oleh motor listrik di Indonesia berumur pendek. Hal tersebut juga tergantung dari harga baterai itu sendiri.
“Sekarang kembali ke masalah harga mau gak kalau harganya Mahal lama, boleh murah tapi cepat diganti kan lain soal,” kata dia menambahkan.
Keluhan ini tentunya membuat banyak orang berpikir ulang. Pasalnya, belum lama ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI justru telah memaparkan anggaran subsidi kendaraan listrik
Besarannya, sebanyak Rp1,4 triliun bantuan pembelian sepeda motor listrik untuk 200.000 unit. Sementara, untuk kendaraan listrik roda empat, Agus bilang, masih belum ada pembahasan lebih lanjut. Saat ini pihaknya tengah fokus pada subdisi kendaraan listrik roda dua. (fuz/*)
Tags: Baterai Motor Listrik, China, Motor Listrik